Senin, 16 September 2019 Kuliah Perdana STAI Persatuan Islam Garut diadakan untuk mengawali perkuliahan tahun akademik 2019-2020. Kuliah ini dikemas dalam kegiatan Seminar Nasional terkait Pendidikan Karakter. Acara yang diselenggarakan di Aula ini dihadiri seluruh civitas akademika STAI Persis Garut.
Ratusan mahasiswa mengikuti Seminar Nasional yang diadakan Kampus STAI Persatuan Islam Garut. Dengan mengangkat tema “Aktualisasi Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Seni, Budaya dan Kearifan Lokal” seminar menghadirkan pakar di bidangnya. Diantaranya Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir, MS. dan Prof. Dr. Endang Caturwati, S.ST., MS. sebagai Rektor ISBI Bandung 2012-2013.
Acara yang diselenggarakan di Auditorium Kampus STAI Persatuan Islam Garut ini dibuka langsung oleh KH. Aceng Zakaria selaku Ketua STAI Persatuan Islam Garut. Sebelum seminar diadakan penyerahaan penghargaan terhadap Asfahani. Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAI Persatuan Islam Garut tersebut juara pertama lomba karya tulis nasional beberapa yang lalu. Penghargaan ini sebagai sebagai bentuk pecutan dan motivasi kepada seluruh mahasiswa untuk terus berkarya mengawali perkuliahan semester ganjil.
Salah satu poin penting paparan Prof Dr. Nanat Fatah Natsir MS. menekankan kepada seluruh mahasiswa agar meningkatkan pendidikan karakter. Hal ini guna menghadapi tantangan jaman yang semakin berat. “Agresitivitas penduduk, kekerasan di kalangan mahasiswa, free sex dimana-mana, terorisme, dan LGBT terus terjadi, terutama di Garut. Ini harus dibetulkan oleh Pendidikan Karakter. Krisis cacat mental itu harus dibenahi dengan pendidikan karakter,” jelas rektor UIN SD Bandung 2003-2011 sekaligus Ketua Presidium ICMI Pusat 2005-2015.
Prof. Dr. Endang Caturwati, S.ST., MS membedah seni, budaya, dan kearifan lokal sebagai media pendidikan karakter. Direktur Seni dan Film Kemenristek Dikti 2013-2017 mengawali paparan dengan menampilkan tokoh budaya asal Garut yaitu Hasan Mustafa. Peserta diingatkan mengenai bermutu dan masyhurnya karya-karya Pujangga Sunda tersebut. Berbagai karya Ulama asal Cikajang ini telah diterjemah dan dikaji diberbagai negara. Namun, tidak sedikit yang tidak mengetahuinya di negeri sendiri. Paparan Prof. Endang pun diwarnai dengan falsafah Sunda yang sangat kaya dan sesuai dengan ajaran Islam. Di tengah paparan Reviewer Penelitian Nasional 2007-sekarang tersebut menyajikan pula puisi, lagu, dan gubahan karyanya sendiri. Secara khusus, Prof. Endang juga menghadirkan Prof. Ieke Sartika Iriani, M.Si., Dr. Hj. Mulyaningsih, M.Si., dan Kiki Gumelar, M.MPar sebgai owner Cochodot sebagai pembahas uraiannya.
Acara yang sangat berkesan ini membawa peserta ke waktu salat Zhuhur. Setelah mengikuti kegiatan seminar ini mahasiswa lama maupun mahasiswa baru diharapkan semakin bersemangat. Mereka pun diproyeksikan dapat mengamalkan materi karakter yang telah didapat di masa yang akan datang. (Fany)