Sabtu, 12 Januari 2019 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAI Persis Garut menyelenggarakan pembinaan dosen. Kegiatan yang dikhususkan bagi para dosen PGMI ini dihadiri oleh Ketua Persatuan Dosen PGMI Indonesia. Pertemuan setelah salat Asar menjelang Magrib itu dilakukan di ruang dosen STAI Persis Garut.
Acara pembinaan dosen merupakan kegiatan wajib dan rutin di STAI Persis Garut. Pertemuan resmi tersebut diadakan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas para dosen. PGMI sebagai salah satu program studi (prodi) di STAI Persis Garut berupaya keras meningkatkan kualitas para dosen. Sebagaimana diketahui bahwa peningkatan kualitas dosen ini akan berimbas kepada kualitas perkuliahan, pelatihan, dan pengabdian dosen. Pada akhirnya peningkatan tersebut berpengaruh pada kualitas lulusan dan pengabdian mereka terhadap masyarakat.
Pembinaan dosen PGMI kali ini menghadirkan Dr. Fauzan. Pria yang lahir di Kuningan 43 tahun yang lalu ini malang melintang di dunia ke-PGMI-an. Di samping dosen di UIN Jakarta pa Fauzan pun adalah ketua Persatuan Dosen PGMI Indonesia. Di hadapan para dosen PGMI alumni S1 dan S2 UIN Jakarta ini berbicara panjang lebar tentang berbagai hal terkait PGMI. Filosofi pendirian PGMI, profil lulusan, kurikulum, perbedaan dengan PAI, dan tentang asosiasi dosen dikemukakan juga oleh lulusan S3 UPI Bandung.
Di antara paparan yang cukup berarti adalah bahwa lulusan PGMI sama dengan PGSD. “PGMI sama dengan PGSD. Karena seluruh perkuliahan dan kemampuan lulusan PGSD dipelajari di PGMI. Bahkan, dari sisi keagamaan atau ke-Islaman-nya PGMI mempunyai nilai plus,” papar jebolan pesantren salafiyah Kutawaringin ini. Beliau pun menceritakan contoh kasus terbaru tentang pengakuan kesejajaran tersebut. Di suatu kabupaten di Sumatera Barat ada lulusan PGMI yang tidak dapat melanjutkan tes CPNS guru SD. Alasan dari pemerintah setempat ialah bahwa lulusan PGMI tidak sama dengan PGSD. Karena, isu tersebut mengemuka hingga diketahui pemerintah pusat maka Kementrian Agama merespon dengan memberi penjelasan tentang kesetaaraan tersebut. Akhirnya larangan demikian dicabut dan alumni PGMI tersebut dapat melanjutkan tes yang diikuti.
Paparan yang sangat menarik dari ketua PD-PGMI tersebut diikuti dengan diskusi bersama para dosen yang hadir. Banyak sisi yang terangkat dari sesi diskusi di akhir acara pembinaan ini. Acara pun kemudian ditutup bapak Yusup sebagai Ketua Prodi PGMI STAI Persis Garut. (Yusri)