Osjur PGMI 2021

Garut, 15 – 16 Oktober 2021 Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) menyelenggarakan Ospek Jurusan atau sering disingkat menjadi Osjur. Kegiatan Osjur sekarang bertemakan “Mewujudkan Mahasiswa PGMI yang Ber-Etiket dan Bermutu”.  Osjur ini bersifat wajib bagi mahasiswa tingkat awal untuk mengetahui atau mengenal lebih lagi tentang ke PGMI-an.

Kegiatan Osjur ini dilaksanakan di Taman Bahagia Indonesia (Wanaraja). Kegiatan diawali dengan check in peserta dan panitia pada pukul 09.00 sampai dengan 12.00. Pembukaan dimulai pukul 13.00 yang dipandu oleh Dini Silma lalu pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Kegiatan kemudian beralih kepada sambutan-sambutan. Sambutan dari Bu Nuraeni Sugih Pramukti M. Pd mewakili ketua prodi berhalangan hadir, sambutan kedua dari Presiden Mahasiswa STAI Persis Garut yaitu Zidan Habiburrohman, sambutan ke tiga dari ketua Hima prodi yaitu Muhammad Jalaludin, dan terakhir sambutan dari ketua pelaksana yaitu Salma Nurul Muthmainnah.

Kegiatan ospek jurusan sekarang dalam suasana wabah virus Corona-19. Namun, ini tidak putus menyurutkan harapan mahasiswa untuk menyelesaikan ospek jurusan ini. Tidak lupa para peserta dan panitia menggunakan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, menggunakan handsanitizer. Pada kesempatan ini panitia tidak hanya mengadakan kegiatan osjur akan tetapi juga Makrab (Malam Keakraban). Hal ini untuk mempererat antar anggota PGMI.

Di acara Osjur ini ada 4 pemateri. Yang pertama ibu Nuraeni Sugih Pramukti M. Pd. Beliau menjelaskan tentang “Mengenali potensi dan bakat mahasiswa dalam kepribadian daya saing di era 4.0.” Lalu ibu Rani Nuraeni, S. Pd menjelaskan tentang “Pola pikir mahasiswa.” Ustadz Sholihin, M. Ag menerangkan tentang “Menerapkan kepribadian yang berakhlaqul Karimah sebagai seorang guru.” Materi keempat disampaikan Ketua Prodi yaitu Dr. Yusup Tajri tentang “Keprodian”.

Pada sesi pertama Pemateri memaparkan tentang “Skill Menghadapi Revolusi Industri dan Society 5.0.” “Mahasiswa PGMI STAI PERSIS Garut, ditantang untuk menampilkan bakat yang dimiliki. Pada akhirnya menumbuhkan kreativitas, kemandirian, serta mampu berpikir kritis dalam menyikapi berbagai permasalahan,” ungkap bu Nura.

Di sesi ini beberapa peserta diminta memperlihatkan bakatnya. Diantaranya: Dimas yang berbakat dalam seni rupa/seni lukis, Syifaul mempunyai bakat dalam menirukan suara/pengolahan vokal), Khusnul mampu untuk melantunkan kalam Illahi, Nurulia piawai dalam membacakan puisi, dan Dini mempunyai potensi dalam berbahasa dan kemampuan berpikir kritis/critical Thinking.

Para peserta mengikuti kegiatan Osjur dengan khidmat. Dari awal hingga akhir mereka antusias mengikuitnya. “Untuk osjur, saya kira bakal seperti Mabit pada umumnya seperti di MA, tapi ternyata beda, bahkan tempat nya juga bagus, gak harus di kampus. Dua kata “the best,” demikian komentar salah satu peserta. (Fauziah & Azki PGMI 5A)