Garut, 22 April 2020, Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himapordi) PGMI Masa Jihad 2019-2020 merealisasikan salah satu program kerjanya, yaitu kajian Keislaman. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bidgar Keagamaan. Karena adanya pandemi yang tidak memungkinkan untuk kajian secara langsung, maka kajian diselenggarakan secara Online di WhatsApp Group.
Melihat penyebaran virus Corona yang terus meningkat, baik jumlah kasus maupun korban jiwa, kami merasa perlunya mengangkat tema kajian terkait hal itu. Sehingga kami menyepakati satu tema dari sekian banyak tema, yaitu “Meningkatkan Imun dan Iman di tengah Wabah.” Tema ini diusulkan salah satu mahasiswi PGMI sekaligus anggota Tasykil Hima Prodi PGMI.
Pemateri kajian perdana ini adalah Ustadz Agi Kurniawan, M.Pd. Beliau merupakan salah satu dosen kami di PGMI. Kajian pa Agi ini diikuti kurang lebih 230 peserta yang sangat antusias. Kajian yang dimulai pukul 19.30 hingga 21.56 WIB. ini dipandu oleh mahasiswi PGMI yaitu Dini Silma.
“Fenomena covid-19 ini memberikan warna dan pengaruh tersendiri bagi keberlangsungan aktifitas dan kehidupan masyarakat,” ujar pemateri. Sebagai umat muslim ketika memandang sesuatu harus menggunakan kacamata Islam. Wabah ini merupakan ketetapan sekaligus ujian dari Allah. Sebagaimana dalam QS. Al Hadid ayat 22, Allah berfirman yang artinya “Tiada satu bencanapun yang menimpa dibumi, dan tiada pula menimpa dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab di lauhul mahfudz sebelum Kami Menciptakannya, dan yang demikian itu mudah bagi Allah swt.”
Sikap terhadap wabah corona ialah tetap melakukan ikhtiyar untuk tetap terjaga dari virus tersebut yaitu dengan meningkatkan sistem imun tubuh kita. Yang pertama “pikiran”. Ketika pikiran dirasuki kecemasan akan menyebabkan imun seseorang turun, maka kita harus menghilangkan kecemasan agar imun kita tidak menurun. Tentunya kita harus selalu berfikir positif, dan menghilangkan kecemasan terhadap kondisi saat ini. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan sistem imun, diantaranya istirahat yang cukup/ tidur malam. Untuk ukuran waktu sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi. Yang mempengaruhi ialah kualitas tidur kita yang lelap dan nyenyak.
Setelah memaksimalkan ikhtiyar dalam meningkatkan imunitas agar kita terhindar dan kebal dari virus ini, beliau memaparkan bahawasannya kita harus meningkatkan iman. Iman dalam diri itu tidak diam, ia akan mengalami perubahan. Iman naik ketika kita sedang melaksanakan ketaatan, dan turun ketika kita melakukan kemaksiatan. Ini merupakan Aqidah kaum mulsimin. Di tengah wabah seperti ini kita perlu meningkatkan kesabaran, karena buah dari kesabaran di tengah wabah tersebut akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala syahid. Yang paling utama dari iman ialah menjaga ketaatan kepada Allāh. Iman bisa bertambah dengan ketaatan. Ketika ketaatan itu mengakar dalam diri seseorang maka dia akan mendapatkan manisnya iman. Demikian pemaparan beliau terkait cara meningkatkan imun dan iman seseorang.
Yuk, kita tingkatkan imun dan iman!
(Salmadamay)